Kamis, 16 Februari 2012

Tentang Perempuan yang jadi Lukisan

Tentang Perempuan yang Menjadi Lukisan
Entah dengan apa perempuan itu membawa sekian wangi yang begitu saja menusuk hidungku. Hilangkan sekian juta aroma lain yang jauh lebih dulu kukenal. Mengubahku menjadi lelaki pelupa. Terlupakan banyak hal kecuali namanya saja yang kurapal layaknya mantra.
Entah dengan apa pula perempuan itu membuatku bisa menjadi pelukis. Sedang aku tidak pernah bersentuhan dengan ilmu lukis. Tidak tahu fungsi dari berbagai bentuk garis. Tak terlalu kenal rumusan komposisi warna. Tetapi ia tiba-tiba sudah berubah ujud di ruang kamar imajinasiku, sebagai lukisan yang seakan-akan benar-benar pernah kulukis.
Juga entah dengan apa perempuan itu membuatku menjadi penari. Bersama dengan berbagai nama nama tarian. Sedang ia sendiri lekat utuh menari bersamaku. Ditatapi langit yang menaruh iri karena tak kulirik meski ia menjanjikan lebih  banyak warna. Ditatapi bunga yang menjanjikan lebih banyak aroma. Tetapi tarian ini adalah tarianku bersamanya.

Menulis Puisi

Berani terima tantangan ? Ingin mengasah kepekaan dalam bait -bait puisi ? Ingin lepaskan gundah hati dalam indahnya rangkaiaan kata-kata. Di sini tempatnya....Kirim puisi anda, 3 atau 4 judul, tema bebas, ke email umikulsum@gmail.com. Ditunggu sampai akhir Februari 2012. Adan dibacakan pada Hardiknas 2 Mei 2012 di Rumah Budaya Tembi Bantul...Kirim segera ya...

by Sumarsih-Sie Sastra dan Seni FGPB

learning style


seorang profesor pendidikan Edward Gardner dari harvard mengemukakan tentang bagaimana membelajarkan siswa sesuai dengan learning style-nya. menurut Gardner seorang individu mempunyai apa yang disebut dengan multyple intelligence atau kecerdasan ganda. Seorang siswa akan memperoleh hasil maksimal dalam belajar jika Ia belajar sesuai dengan learning style dan multyple inteligencenya.
Learning style ada empat macam, Auditory, Visual, Reading, dan Kynesthetic. Auditory siswa cenderung lebih cepat belajar melalui penjelasan dari orang lain. Visual Siswa lebih cenderung untuk belajar melalui apa yang dia lihat seperti diagram, struktur, pola dan sebagainya. Reading Siswa cenderung untuk belajar melalui membaca. sedangkan Kynesthetic siswa lebih suka belajar dengan melalui gerakan badan, ataupun mempraktikkan.

Rabu, 15 Februari 2012

Ayo, Guru Penulis Bantul..Berani terima tantangan ? Kembangkan kreatifitas dalam menulis puisi. Curahkan gagasanmu melalui puisi. Silahkan kirim 3-4 puisi anda ke email Bu Ummi Kulsum, umikulsum@gmail.com. Ditunggu sampai akhir bulan ini. Karya terpilih akan dibacakan pada Tanggal 2 Mei, Hardiknas di Rumah Budaya Tembi

by Sumarsih-sie sastra dan seni FGPB

Selasar itu (Diah AAP)


                                                                               
Dan selesar itu terlalu hapal
Dengan ritme ribuan langkah kita lewatinya,
Menata satu persatu rumus-rumus, teori
dan sekian banyak rentetan definisi
Yang kemudian kita jejalkan pada ruang-ruang kepala mereka
Lalu hening….
 Tatapan hampa mereka tak berkedip untuk sebuah ketidakmengertian.

Dan selasar itu terlalu hapal
Dengan ritme ribuan langkah kaki kita lewatinya.
Adakah ia akan tetap jadi saksi bisu
terulangnya ayunan langkah tanpa ruh makna.

Adakalanya lelah melanda….
Adakalanya resah menyapa….
Ada kalanya gelisah mendera….
Sebelum hari-hari kita menjadi kerontang,
Kembali memungut asa yang masih ada,

Dan selasar itu terlalu hapal                                                                          
Dengan ritme ribuan langkah kita lewatinya,
Namun dalam nuansa berbeda
Saat tapak melangkah pasti  berbekal nurani dan hati
Menjumpai
Tatapan binar mata mereka
….yang tak lagi hampa.

                                                                                (Dy , pertengahan Februari 2012)

Selasa, 14 Februari 2012

Siluet Kehidupan (Gami S)

mengais sisa waktu yang kian pudar
aku terjaga di bawah kepungan jelaga
kugoreskan lewat jemariku
sebuah siluet kehidupan
sosok wanita renta berhiaskan lekukan
draperi pada keriputnya
menatap senja yang mulai bergulir
sorot matanya menerawang ke angkasa
menghitung kerlip bintang yang samar-samar mulai
nyata
katup bibirnya mendesahkan nafas
hentak dadanya menahankan keheningan
pikirnya melayang menembus langit kelam
mencari-cari kekasih hatinya
mengais waktu yang kian pudar
kutahu
senja ini adalah senja yang kesekian kalinya
dan ia tak pernah lelah menunggu
bertemankan dingin dan beku malam

(14022012_pgm smanimori)